Sabtu, 19 Januari 2013

Tugas Individu MP3M membuat Proposal “Studi Tentang Penggunan Metoda Driil yang Divariasikan dengan Metoda Diskusi pada Mata Pelajaran Matematika” (SYUKRA ULHAQ 2410.029)




STUDI TENTANG PENGGUNAAN METODE DRILL YANG
DIVARIASIKAN DENGAN METODE DISKUSI
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SISWA SMP


OLEH:
SYUKRA ULHAQ
2410.029

PRODI PENDIDIKAN  MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKITTINGGI
2012 M/1433 H


KATA PENGANTAR


            Puji beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat beriringan salam penulis do’akan kepada Allah SWT agar senantiasa tercurahkan buat tambatan hati pautan cinta kasih yakninya Nabi Muhammad SAW.
            Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Pembimbing Perencanaan Pembelajaran Matematika secara khususnya.
            Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena penulis masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
            Kritik dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan terima kasih.
                                                                       
                                                                                    Bukittinggi,  Oktober 2012
           
                                                                                            Syukra Ulhaq
                                                          2410.029




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
A.    Pengertian media pembelajaran ..............................................................3
B.     Jenis-jenis media pembelajaran...............................................................4
C.     Kriteria dan prinsip pemilihan media pembelajaran..................................5
D.    Kegunaan media pembelajaran...............................................................6
E.     Fungsi media dalam pembelajaran matematika........................................6
F.      Kelebihan dan kekurangan menggunakan media dalam pembelajaran matematika............................................................................................8

BAB III PENUTUP
            A. Kesimpulan.............................................................................................9
            B. Saran......................................................................................................9

DAFTAR  KEPUSTAKAAN



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya sehingga mampu mendayagunakan potensi alam dan lingkungannya untuk kepentingan hidup, serta dapat menghasilkan manusia produktif yang nantinya dapat membangun dirinya sendiri bersama-sama membangun masyarakat Indonesia seutuhnya. Matematika merupakan dasar bagi ilmu-ilmu lain, untuk itu peran matematika sangat penting dalam membentuk pilar pola pikir manusia.
Berbagai kegiatan dalam masyarakat sangat ditentukan oleh peran serta matematika baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Matematika merupakan landasan ilmu pengetahuan. Sesuai dengan perkembangan zaman, matematika dapat memberikan potensi yang sangat besar. Terutama di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, matematika dianjurkan di setiap jenjang pendidikan. Mulai dari Sekolah Dasar sampai ke perguruan tinggi.
Menyadari hal tersebut, maka pembangunan di bidang pendidikan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah. Usaha pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia diantaranya dengan menyempurnakan kurikulum, menambah sarana dan prasarana pendidikan, melakukan penataran guru-guru, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang dibutuhkan pada setiap jenjang pendidikan.

Meskipun telah diupayakan berbagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan khususnya di bidang matematika, namun kenyataannya menunjukkan belum semua siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Bahkan sebahagian siswa tudak menguasai dan memiliki kemapuan matematika yang memadai, sehingga hasili belajar matematikanya masih rendah. Kadang terjadi kebosanan bagi siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Dan malas mengerjakan soal-soal latihan di kelas.
Sebagian siswa beranggapan bahwa matematika nerupakan pelajaran yang sangat sulit dan susah untuk dipahami.seningga mata pelajaran matematika menakutkan bagi siswa. Hal ini merupakan dilema yang sering kali ditemui dalam usaha mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar bidang studi matematika. Oleh karena itu keahlian  guru benar-benar diperlukan baik dalam hal metode mengajar, pengelolaan kelas, penggunaan media dan lai-lain.
Untuk lebih mengaktifkan dan memotivasi siswa dalam proses belajar mengajar, penulis menggunakan metoda yang bervariasi. Metoda yang divariasikan yaitu  metoda drill dan metoda diskusi. Karena metoda drill ini sangat cocok sekali digunakan dalam pelajaran matematika. Apabila divariasikan dengan metoda diskusi, akan membuat suasana kelas menjadi hidup disamping itu siswa termotivasi untuk mengikuti pelajaran.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk meneliti perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan metoda driil yang divariasikan dengan metoda diskusi dan hubungannya dengan hasil belajar,. Untuk itu penulis memilih proposal yang berjudul ;
Studi Tentang Penggunan Metoda Driil yang Divariasikan dengan Metoda Diskusi pada Mata Pelajaran Matematika


B.     Identifikasi Masalah
            Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis dapat mengindentifikasi masalah sebagai berikut ;
1.      Rendahnya hasil belajar siswa
2.      Siswa kurang aktif dalam belajar
3.      Adanya sifat kebosanan pada diri siswa dalam belajar

C. Pembatasan Masalah
Karena keterbatasan kemampuan penulis maka bahan proposal ini dibatasi sebagai berikut ;
1.      Metoda yang digunakan adalah metodadrill yang divariasikan dengan metode diskusi dalam penyelesaian soal-soal latihan
2.      Hasil belajar matematika dalam penilitian ini dibatasi pada ranah kognitif.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan dengan metode diskusi lebih baik dibanding hasil belajar secara konvensional pada mata pelajaran matematika”.

      E. Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa menggunakan metoda Drill yang dvariasikan dengan metoda Diskusi lebih baik daripada hasil belajar siswa secara konvensional pada mata pelajaran matematika.

      F. Manfaat Penelitian
            Penelitian ini diharapkan berguna untuk :
1.      Bahan masukan bagi guru-guru matematika membuat rancangan pembelajaran yang dapat meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam proses belajar mengajar.
2.      Bekal dan pengalaman bagi penulis untuk turun ke lapangan nantinya

BAB II
KERANGKA TEORITIS

A.    Kajian Teori
a)      Proses belajar mengajar
Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Pada proses  Itu terjalin sebuah komunikasi antara guru sebagai pengajar dan siswa sebagai pembelajar. Salah satu kemampuan guru untuk mengaktifkan siswa adalah mampu mengatasi kejenuhan pada siswa.

Dalam proses pendidikan , metoda mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan, karena ia menjadi sarana yang bermaknakan materi pelajaran yang tersusun  dalam kurikulum pendidikan  sedemikian rupa sehingga dapat diserap dan dipahami oleh peserta didik menjadi pengertian-pengertian yang fungsional terhadap  tingkah lakunya.
Tugas guru dalam proses belajar mengajar bukan hanya sebagai pengajar  saja. Tetapi juga sebagai pembimbing yang harus mengiringi siswa dalam menemukan konsep. Sesuai dengan metode Decorly (- , hal .106) :
“murid tidak menerima pelajaran dari guru dan tidak pula ditugaskan untuk menghafal, bahkan murid-murid disuruh untuk membahas dan menyelidiki ilmu pengetahuan, serta memikirkan dengan sendirinya”.


Proses  dalam pembelajaran dalam metematika adalah merupakan proses dimana siswa lebih banyak melakukan kegiatan melalui pengamatan, melakukan eksperimen sehingga ditemukan suatu fakta atau konsep. Proses pembelajaran diupayakan mengikutsertakan siswa secara akif agar dapat mengembangkan pengetahuan yang dimilikinya.
Pemberian latihan dalam pembelajaran matematika sangat menunjang hasil belajar yang dicapai. Usaha untuk mendapatkan hasil belajar yang baik tidak bisa dipisahkan dengan partisipasi siswa itu sendiri.
 Jadi usaha untuk meningkatkan hasil belajar sangat bergantung pada bagaiman proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik.
Proses belajar mengajar bukan hanya sebagai proses mentransfer ilmu tetapi merupakan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Setelah terjadinya proses belajar mengajar  diharapkan adanya perubahan individu dengan guru dan individu dengan lingkungannya.

b)     Tinjauan tentang metode drill
Metode drill adalah cara mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh pengalaman dan latihan dalam mengajar. Penggunaan metoda drill bagi siswa dapat mengembangkan daya nalarnya dan dapat dilatih menjadi orang yang bertanggungjawab dalam bekerja. Disamping itu juga dapat memupuk rasa percaya diri dan dapat mengembangkan keterampilan yang dapat dijadikan keterampilan untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Metoda drill dapat diartikan sebagai pemberian tugas dan latihan oleh guru kepada siswa dalam proses  belajar mengajar. Seperti menjawab pertanyaan, menjawab soal dan sebagainya.  Menurut PasaribU I.L & Simanjuntak  (1986, hal.112)
“tujuan metoda drill adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, dan keterampilan tentang  sesuatu yang telah dipelajari siswa”.

Salah satu hal yang sangat penting dalam penggunaan metoda drill adalah bahwa  guru harus menciptakan suasana guru di dalam kelas yang menarik dan menggembirakan. Sehingga siswa merasa bahwa tugas dan latihan yang mereka kerjakan bukanlah berbentuk sebuah hukuman.
Menurut pasaribu dan I,L Simanjuntak, dalam melaksanakan metode  drill guru harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1.      Diberikan hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis
2.      Latihan-latihan tersebut hanya  bermaksud sebagai pelengkap untuk belajar selanjutnya.
3.      Latihan itu hanya sebagai alat diagnose
4.      Masa latihan singkat, jika perlu sering
5.      Harus menarik dan menggembirakan
6.      Harus disesuaikan dengan induvidu anak-anak

c)      Tijauan tentang metode diskusi
metoda diskusi adalah suatu pengajaran yang mana guru memberikan suatu persoalan siswa dan siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah  itu dengan teman-temannya.
Seperti yang diungkapkan oleh Hasibuan, jj & Mujiono (1995, hal.20) sebagai berikut:
“metoda diskusi adalah suatu penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat , membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah”.

Menurut W.james Popham & Eva L.Baker (2003, hal.141) “ cara belajar mengajar yang baik adalah mempergunakan kegiatan murid-murid sendiri secara efektif dalam kelas, merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sedemikian rupa secara kontinu dan juga melalui kerja kelompok”

Jadi metoda diskusi merupakan suatu interaksi verbal dan saling tukar menukar informasi, mempertahankan pendapat, atau memecahkan masalah. Metoda tidak dapat berjalan sensiri dalam proses belaajar mengajar. Oleh sebab itu penulis mencoba menvariasikannya dengan metoda  drill seningga siswa aktif berdiskusi dalam kelompoknya.

Apabila siswa melaksanakan metode diskusi maka suasana kelas akan menjadi hidup, setip siswa diharapkan berpartisipasi secara ektif.  Mereka diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat, menyangkal pendapat orang lain, mengajukan usul-usul dan mengajukan saransaran dalam rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi. Metoda diskusi memiliki keuntungan antara lain:

1.      Mempertinggi peran serta secara perorangan
2.      Mempertinggi peran kelas secara keseluruhan
3.      Memupuk sikap saling menhargai pendapat orang lain.
                  apabila siswa melakukan metoda diskusi, maka keuntungan diatas akan menambah peran siswa dalam berdiskusi  kelompok maupun diskusi dalam kelas. Dan siswa dapat menghargai pendapat orang lain.Kegunaan metode diskusi adalah:
1.      Memberi kesempatan kepada siswa  untuk menyalurkan kemampuan masing-masing, dapat mendorong anak untuk mengemukakan ide-ide baru
2.      Dapat meningkatkan berbagai kemampuan siswa
3.      Dapat membantu siswa menerapkan pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam berbagai pengetahuan di sekolah
4.      Membantu siswa untuk dapat memiliki kemampuan dirinya, teman-temannya, dan siswa juga dapat menghargai pendapat temannya.
5.      Mengembangkan motivasi anak untuk belajar lebih lanjut.
                        Untuk memudahkan guru mengontrol siswa di dalam diskusi maka guru dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dimana tiapa-tiap kelompok beranggotakan 3-5 orang siswa. Anggota ini ditentukan oleh guru secara acak atau heterogen berdasarkan tingkat kemampuan siswa dengan menerapkan metoda drill yang divariasikan dengan metoda diskusi  diharapkan siswa lebih termotivasi dan aktif dalam proses belajar mengajar.

d)      tinjauan tentang Metoda Drill yang Divariasikan dengan metoda diskusi
            metoda mengajar yang baik harus dapat memberikan pengalaman dan nlatihan kepada siswa sehingga dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan tujuan pengajaran.
            Pemakaian suatu metoda dalam proses belajar mengajar kadang membosankan bagi siswa.  Sebagaiman yang diungkapkan oleh Ahmad Rohani (1991, hal.112):
“metoda pengajaran harus mempertimbangkan kesediaan peserta didik. Kecocokan suatu metoda itu sebenarnya relative. Ada peserta  didik yang cocok dengan menggunakan metoda ceramah, dilain pihak ada juga yang lebih berminat dengan menggunakan metoda diskusi dan seterusnya. Karena itu seyogyanya dalam proses belajar mengajar  menggunakan lebih dari satu metoda dan menggunakan metoda yang bervariasi sehingga tidak menimbilkan kejenuhan dan keberhentian minat peserta didik”.

Dengan memvariasikan metoda, kelemahan metoda yang terdapat dalam suatu dapat dikurangi atau ditutupi oleh metoda lainnya. Selain itu penggunaan metoda  yang bervariasi dapat mendorong keatifan siswa, serta dapat meberik minat dan perhatian siswa pada pelajaran sehingga hasil belajar siswa akan lebih baik. Diantara metode yang tepat dapat digunakan metode drill. Kerena motode drill ini dapat melatih ketangkasan dan keterampilan dalam menyelesaikan latihan terhadap apa yang telah dipelajarinya.
Berdasarkan hal diatas untuk lebih meningkatkan hasil belajar  metematika, maka guru perlu memberikan metoda yang bervariasi dalam proses belajar mengajar. Salah satu bentuknya adalah metode drill yang divariasikan dengan metode diskusi.
Jadi sebelum siswa aktif melatih ketangkasannya untuk memecahkan masalah didalam kelas, siswa telah aktif memecahkannya dalam kelompoknya masing-masing. Sehingga proses belajar mengajar terjadi secara aktif. Kemudian agar siswa lebih aktif mengerjakan soal-soal atau latihan dalam diskusi siswa disuruh maju ke depan kelas untuk mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan kepada mereka.

B.     KERANGKA KONSEPTUAL
            Kerangka konseptual ini menjelaskan pola pikir secara umum penelitian yaitu untuk melihat pengaruh hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya menggunakan metoda drill yang divariasikan dengan metoda drill yang divariasikan dengan metoda diskusi dengan pembelajaran secara konvensional.
            Berdasarkan perbedaan perlakuan berupa pembelajaran menggunakan metoda drill yang divariasikan dengan metoda diskusi  denngan pembelajaran yang konvensional, akan diperoleh hasil belajar yang kemudian akan dibandingkan  untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan penggunaan metoda drill yang divariasikan  dengan metoda diskusi dalam kegiatan pembelajaran.
            Adapun kerangka konseptual yang dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut:
siswa

 


Proses belajar mengajar menggunakan metode drill yang divariaskan dengan metode diskusi
     

Hasil belajar
 







BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen sebagaimana dikemukakan oleh winarno Surahmad bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang memusatkan pada percobaan-percobaan yang ada pada masa sekarang. Model rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian Randomized Control grup Only Desain.

Kelas
Perlakuan
Hasil belajar
eksperimen
X
T
kontrol
-
T

            Keterangan:
X                     = pembelajaran dengan menggunakan metoda Drill yang divariasikan dengan metoda diskusi
T                      = tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

B.     Populasi dan Sampel
1)      Populasi
Populasi  adalah siswa dari dua kelas yang akan kita teliti, pada tahun ajaran tersebut.
Misal :

No
Kelas
Jumlah
1
X1
Y1
2
X2
Y2

2)      Sampel
Langkah-langkah pengambilan sampel :
a)      Mengumpulkan nilai ujian semester , lalu menghitung variansi masing-masing kelas.
b)      Data yang diperoleh dianalisis secara statistika untuk mengetahui normalitas populasi digunakan uji normalitas kemudian uji homogenitas dengan bantuan software minitab.
c)      Setelah diketahui populasi dalam penelitian berdistribusi normal dan homogeny, maka untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas control diambil secara acak.


C.    Variabel dan Data
1.      Variabel
Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a.       Variabel bebas
Variabel bebas adalah penggunaan metode Drill yang divariasikan dengan metoda Diskusi pada pembelajaran matematika
b.      Variabel terikat
Variabel terikat adalah skor hasil belajar siswa

2.      Jenis dan sumber data
a.       Jenis data
Jenis data dalam penelitian ini adalah :
1.      Data primer
Data primer dalam penelitian adalah hasil belajar matematika siswa pada kelas sampel.


2.      Data sekunder
Data sekunder dalam penelitian adalah data tentang jumlah siswa dan nilai semester  I matematika yang menjadi populasi dan sampel dalam penelitian.
b.      Sumber data
1.      Data primer
            Data primer bersumber dari siswa pada kelas sampel.
2.      Data sekunder
      Data sekunder bersumber dari guru matematika dan tata usaha sekolah.


D.    Teknik pengumpulan data
1.      Tahap persiapan
a.       Manetapkan jadwal penelitian
b.      Mempersiapkan rencana pembelajaran dengan menggunakan metoda Drill yang divariasikan dengan metoda diskusi .
c.       Mempersiapkan soal-soal latihan
d.      Menyusun tes akhir
e.       Mengamati kegiatan siswa  selama proses mengajar

2.      Tahap pelaksanaan
a.       Penulis dalam kegiatan pengajaran akan berpedoman pada satuan pelajaran. Pengajaran pada kelas eksperimen pembelajaran deberikan dengan menggunakan metoda drill yang divariasikan dengan metoda diskusi, sedangkan pada kelas kontrol secara konvensional
1.      Peneliti membuka pelajaran
2.      Peneliti uru memberikan motivasi
3.      Peneliti menyajikan informasi berupa materi pelajaran.
4.      guru membimbing siswa dalam membentuk kelompok diskusi
5.      Peneliti memberikan soal latihan
6.      Peneliti mengawasi siswa selam proses belajar mengajar berlangsung
7.      Peneliti memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk membahas hasil diskusi di depan kelas
8.      Peneliti memberikan bimbingan kepada siswa untul mengambil kesimpulan
b.      Melaksanakan tes akhir
c.       Analisia data

E.     Instrumen
Alat pengumpulan data pada penelitian ini akan digunakan tes berbentuk essay. Soal yang digunakan untuk tes berdasarkan materi yang digunakan dalam penelitian. Sebelum tes dilakukan terlebih dahulu akan diuji cobakan dulu pada siswa yang mempunyai kemampuan sama. Hasil tes bisa percaya bila alat ukur yang digunakan memenuhi syarat tes yang baik yaitu memenuhi validitas dan reliabilitas.
a.       Validitas
Sebuah tes dikatakan memiliki validitas apabila mengukur tujuan khusus tertentu sejajar dengan materi yang diberikan. Untuk mengukur validitas akan silakukan dengan validitas isi dimana butir soal disesuaikan denganyang ada pada kurikulum
b.      reliabilitas
reliabilitas tes adalh suatu ukuran apakah tes tersebut dapat dipercaya. Untuk menentukan indeks reliabilitas, maka digunakan rumus alpha Richardson yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut :
 =
koefisien
 = skor tiap-tiap soal
variansi total
 jumlah soal
Adapun kriterianya adalah ;
0.80  rii  1,00   : reliabilitas sanngat tinggi
0,60  rii 0,80   : reliabilitas tinggi
0,40  rii 0,60   : reliabilitas cukup
0,00  rii 0,20   : reliabilitas sangat rendah

c.       daya pembeda
daya pembeda suatu tes item adalah taraf sampai diman jumlah jawaban benar dari siswa yang tegolong tinggi berbeda dari siswa yang trgolong kelompok rendah untuk item soal tersebut. Jumlah siswa yang termasuk kelompok tinggi dan kelompok rendah adalah sama. yaitu 27% dari jumlah peserta tes. Untuk menentukan daya pembeda soal berbentuk uraian, sebagai berikut :

Ip =

Keterangan :
Ip   = indeks pembeda soal
Mt = rata- rata skor hasil kelompok
Mr = rata-rata skor hasil kelompok rendah
m   = skor maksimun butir soal
Dengan kriteria :
0,40 – 1,00                        : butir soal diterima baik
0,30 – 0,39                        : butir soal diterima diperbaiki
0,20 – 0,29                        : butir sooal diperbaiki
0,00 – 0,19                        : butir soal tidak dipakai


d.      indeks kesukaran
agar soal dapat digunakan secara luas, setiap soal harus diselidiki tingkat kesukarannya. Yaitu apakah soal termasuk soal medah atau terlalu sukar harus direvisi atau diganti.
Untuk menentukan indeks kesukaran soal berbentuk uraian digunakan rumus:
= 100%
Keterangan :
: indeks kesukaran
   : jumlah skor dari kelompok tinggi
 : jumlah skor dari kelompok rendah
: skor setiap soal jika benar
:  setengah dari kelompok tinggi dan rendah

Kriteria indeks kesukaran
Sukar , jika 
Sedang, jika 27% 73%
Mudah, jika  73%

Setiap soal yang telah dianalisis dikategorikan menjadi soal yang tetap dipakai, diperbaiki, atau dibuang.

F.     Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian adalah uji hepotesis secara  statistika. Untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Maka secara berurutan dilakukan uji normalitas, uji homogenitas variansi kedua kelompok data dan diuji kesamaan rata-rata yang dilakukan dengan bantuan software minitab.

1.      Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompokdata berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan adalah :
H0 = skor hasil belajar siswa berdistribusi normal
H1 = skor hasil belajar siswa tidak berdistribusi normal
Uji normalitasini dilakukan dengan bantuan software minitab. Untuk inteprestasi ini bisa memperhatikan P-value. P-value yang diperoleh menyatakan besarnya peluang melakukan galat jenis I (menolak H0 jika sesungguhnya H0 tersebut benar). Jika P-value yang diperoleh lebih kecil dari taraf nyata ditetapkan ( ) maka H0 ditolak dan sebaliknya.


2.      Uji homogenitas
Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data mempunyai variansi yang homogen atau tidak dengan uji bartlet. Uji homogenitas ini dilakukan dengan bantuan software minitab. Kriteria pengujiannya adalah : data mempunyai variansi yang homogeny jika terdapat irisan  selang kepercayaan 95% dan tidak homogen jika terjadi sebaliknya.

3.      Uji hipotesis
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan uji-t. adapun hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut :
                  H0 :  =
                  H1 :    
Uji kesamaan dua rata-rata satu arah (uji-t) dengan bantuan software minitab. Kriteria pengujiannya adalah : hipotesis diterima bila P  ( =0.05).










DAFTAR KEPUSTAKAAN

 alipandie, imansyah. (1984). Didaktik metodik pendidikan umum. surabaya: Usaha nasional
Arikunto, suharsimi. (1989). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka cipta
M.Arifin. (2000). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara
W,james popham, Eva El-baker. (2003). Teknik Menggajar Secara Sistematis. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana. (2004). Penilaian hasil proses belajar mengajar . Bandung :Remaja rosdakarya
Tim penyusun, (2010). Bahan Ajar Belajar Pembelajaran. Padang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang