STUDI TENTANG PENGGUNAAN METODE DRILL YANG
DIVARIASIKAN DENGAN METODE DISKUSI
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
SISWA SMP
OLEH:
SYUKRA
ULHAQ
2410.029
PRODI
PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI
AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SJECH M. DJAMIL
DJAMBEK
BUKITTINGGI
2012 M/1433 H
KATA PENGANTAR
Puji
beserta syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan dan rahmatNya kepada penulis sehingga penulis bisa menyelesaikan
laporan ini tepat pada waktunya. Shalawat beriringan salam penulis do’akan
kepada Allah SWT agar senantiasa tercurahkan buat tambatan hati pautan cinta
kasih yakninya Nabi Muhammad SAW.
Ucapan
terima kasih penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu penulis
dalam penyusunan makalah ini secara umumnya dan kepada Dosen Pembimbing
Perencanaan Pembelajaran
Matematika secara khususnya.
Penulis
menyadari dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan karena penulis
masih dalam tahap pembelajaran. Namun, penulis tetap berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kritik
dan saran dari penulisan makalah ini sangat penulis harapkan untuk perbaikan
dan penyempurnaan pada makalah penulis berikutnya. Untuk itu penulis ucapkan
terima kasih.
Bukittinggi, Oktober 2012
Syukra Ulhaq
2410.029
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian media
pembelajaran ..............................................................3
B.
Jenis-jenis media
pembelajaran...............................................................4
C.
Kriteria dan prinsip
pemilihan media
pembelajaran..................................5
D.
Kegunaan media
pembelajaran...............................................................6
E.
Fungsi media dalam
pembelajaran matematika........................................6
F.
Kelebihan dan
kekurangan menggunakan media dalam pembelajaran matematika............................................................................................8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan.............................................................................................9
B.
Saran......................................................................................................9
DAFTAR KEPUSTAKAAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kebutuhan yang penting
dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan manusia dapat mengembangkan dirinya
sehingga mampu mendayagunakan potensi alam dan lingkungannya untuk kepentingan hidup,
serta dapat menghasilkan manusia produktif yang nantinya dapat membangun
dirinya sendiri bersama-sama membangun masyarakat Indonesia seutuhnya.
Matematika merupakan dasar bagi ilmu-ilmu lain, untuk itu peran matematika
sangat penting dalam membentuk pilar pola pikir manusia.
Berbagai kegiatan dalam masyarakat sangat ditentukan
oleh peran serta matematika baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Matematika merupakan landasan ilmu pengetahuan. Sesuai dengan perkembangan
zaman, matematika dapat memberikan potensi yang sangat besar. Terutama di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh sebab itu, matematika dianjurkan di
setiap jenjang pendidikan. Mulai dari Sekolah Dasar sampai ke perguruan tinggi.
Menyadari hal tersebut, maka pembangunan di bidang
pendidikan mendapatkan perhatian yang sangat besar dari pemerintah. Usaha
pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan Indonesia diantaranya dengan
menyempurnakan kurikulum, menambah sarana dan prasarana pendidikan, melakukan
penataran guru-guru, dan mengembangkan model-model pembelajaran yang dibutuhkan
pada setiap jenjang pendidikan.
Meskipun telah diupayakan berbagai usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan khususnya di bidang matematika, namun kenyataannya
menunjukkan belum semua siswa aktif dalam proses belajar mengajar. Bahkan
sebahagian siswa tudak menguasai dan memiliki kemapuan matematika yang memadai,
sehingga hasili belajar matematikanya masih rendah. Kadang terjadi kebosanan
bagi siswa dalam mengikuti pelajaran matematika. Dan malas mengerjakan
soal-soal latihan di kelas.
Sebagian siswa beranggapan bahwa matematika
nerupakan pelajaran yang sangat sulit dan susah untuk dipahami.seningga mata
pelajaran matematika menakutkan bagi siswa. Hal ini merupakan dilema yang
sering kali ditemui dalam usaha mencapai tujuan dalam proses belajar mengajar
bidang studi matematika. Oleh karena itu keahlian guru benar-benar diperlukan baik dalam hal
metode mengajar, pengelolaan kelas, penggunaan media dan lai-lain.
Untuk lebih mengaktifkan dan memotivasi siswa dalam
proses belajar mengajar, penulis menggunakan metoda yang bervariasi. Metoda
yang divariasikan yaitu metoda drill dan
metoda diskusi. Karena metoda drill ini sangat cocok sekali digunakan dalam
pelajaran matematika. Apabila divariasikan dengan metoda diskusi, akan membuat
suasana kelas menjadi hidup disamping itu siswa termotivasi untuk mengikuti
pelajaran.
Bertitik tolak dari uraian di atas maka penulis
tertarik untuk meneliti perbandingan hasil belajar siswa dengan menggunakan
metoda driil yang divariasikan dengan metoda diskusi dan hubungannya dengan
hasil belajar,. Untuk itu penulis memilih proposal yang berjudul ;
“Studi
Tentang Penggunan Metoda Driil yang Divariasikan dengan Metoda Diskusi pada
Mata Pelajaran Matematika”
B.
Identifikasi
Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dikemukakan, maka penulis dapat mengindentifikasi
masalah sebagai berikut ;
1. Rendahnya
hasil belajar siswa
2. Siswa
kurang aktif dalam belajar
3. Adanya
sifat kebosanan pada diri siswa dalam belajar
C.
Pembatasan Masalah
Karena
keterbatasan kemampuan penulis maka bahan proposal ini dibatasi sebagai berikut
;
1. Metoda
yang digunakan adalah metodadrill yang divariasikan dengan metode diskusi dalam
penyelesaian soal-soal latihan
2. Hasil
belajar matematika dalam penilitian ini dibatasi pada ranah kognitif.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan
diatas, maka dapat dirumuskan dengan metode diskusi lebih baik dibanding hasil
belajar secara konvensional pada mata pelajaran matematika”.
E.
Tujuan Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mengetahui apakah hasil
belajar siswa menggunakan metoda Drill yang dvariasikan dengan metoda Diskusi
lebih baik daripada hasil belajar siswa secara konvensional pada mata pelajaran
matematika.
F.
Manfaat Penelitian
Penelitian
ini diharapkan berguna untuk :
1. Bahan
masukan bagi guru-guru matematika membuat rancangan pembelajaran yang dapat
meningkatkan keterlibatan dan hasil belajar siswa dalam proses belajar
mengajar.
2. Bekal
dan pengalaman bagi penulis untuk turun ke lapangan nantinya
BAB II
KERANGKA
TEORITIS
A.
Kajian
Teori
a)
Proses
belajar mengajar
Proses pembelajaran
merupakan suatu rangkaian peristiwa yang kompleks. Pada proses Itu terjalin sebuah komunikasi antara guru
sebagai pengajar dan siswa sebagai pembelajar. Salah satu kemampuan guru untuk
mengaktifkan siswa adalah mampu mengatasi kejenuhan pada siswa.
Dalam proses pendidikan
, metoda mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan,
karena ia menjadi sarana yang bermaknakan materi pelajaran yang tersusun dalam kurikulum pendidikan sedemikian rupa sehingga dapat diserap dan
dipahami oleh peserta didik menjadi pengertian-pengertian yang fungsional
terhadap tingkah lakunya.
Tugas guru dalam proses belajar mengajar
bukan hanya sebagai pengajar saja.
Tetapi juga sebagai pembimbing yang harus mengiringi siswa dalam menemukan
konsep. Sesuai dengan metode Decorly (- , hal .106) :
“murid
tidak menerima pelajaran dari guru dan tidak pula ditugaskan untuk menghafal,
bahkan murid-murid disuruh untuk membahas dan menyelidiki ilmu pengetahuan,
serta memikirkan dengan sendirinya”.
Proses
dalam pembelajaran dalam metematika adalah merupakan proses dimana siswa
lebih banyak melakukan kegiatan melalui pengamatan, melakukan eksperimen
sehingga ditemukan suatu fakta atau konsep. Proses pembelajaran diupayakan
mengikutsertakan siswa secara akif agar dapat mengembangkan pengetahuan yang
dimilikinya.
Pemberian latihan dalam pembelajaran
matematika sangat menunjang hasil belajar yang dicapai. Usaha untuk mendapatkan
hasil belajar yang baik tidak bisa dipisahkan dengan partisipasi siswa itu
sendiri.
Jadi usaha untuk meningkatkan hasil belajar
sangat bergantung pada bagaiman proses belajar mengajar yang dialami oleh siswa
sebagai anak didik.
Proses belajar mengajar bukan hanya
sebagai proses mentransfer ilmu tetapi merupakan penanaman sikap dan nilai pada
diri siswa yang sedang belajar. Setelah terjadinya proses belajar mengajar diharapkan adanya perubahan individu dengan
guru dan individu dengan lingkungannya.
b)
Tinjauan
tentang metode drill
Metode drill
adalah cara mengajar yang memberi kesempatan kepada siswa untuk memperoleh
pengalaman dan latihan dalam mengajar. Penggunaan metoda drill bagi siswa dapat
mengembangkan daya nalarnya dan dapat dilatih menjadi orang yang
bertanggungjawab dalam bekerja. Disamping itu juga dapat memupuk rasa percaya
diri dan dapat mengembangkan keterampilan yang dapat dijadikan keterampilan
untuk menghadapi kehidupan di masa yang akan datang.
Metoda drill dapat diartikan sebagai
pemberian tugas dan latihan oleh guru kepada siswa dalam proses belajar mengajar. Seperti menjawab
pertanyaan, menjawab soal dan sebagainya.
Menurut PasaribU I.L & Simanjuntak
(1986, hal.112)
“tujuan
metoda drill adalah untuk memperoleh suatu ketangkasan, dan keterampilan
tentang sesuatu yang telah dipelajari
siswa”.
Salah satu hal yang sangat penting dalam
penggunaan metoda drill adalah bahwa
guru harus menciptakan suasana guru di dalam kelas yang menarik dan
menggembirakan. Sehingga siswa merasa bahwa tugas dan latihan yang mereka
kerjakan bukanlah berbentuk sebuah hukuman.
Menurut pasaribu dan I,L Simanjuntak,
dalam melaksanakan metode drill guru
harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Diberikan
hanya untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis
2. Latihan-latihan
tersebut hanya bermaksud sebagai
pelengkap untuk belajar selanjutnya.
3. Latihan
itu hanya sebagai alat diagnose
4. Masa
latihan singkat, jika perlu sering
5. Harus
menarik dan menggembirakan
6. Harus
disesuaikan dengan induvidu anak-anak
c) Tijauan tentang metode diskusi
metoda
diskusi adalah suatu pengajaran yang mana guru memberikan suatu persoalan siswa
dan siswa diberi kesempatan untuk memecahkan masalah itu dengan teman-temannya.
Seperti
yang diungkapkan oleh Hasibuan, jj & Mujiono (1995, hal.20) sebagai
berikut:
“metoda diskusi
adalah suatu penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada
siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna
mengumpulkan pendapat , membuat kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif
pemecahan suatu masalah”.
Menurut W.james
Popham & Eva L.Baker (2003, hal.141) “ cara belajar mengajar yang baik
adalah mempergunakan kegiatan murid-murid sendiri secara efektif dalam kelas,
merencanakan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan sedemikian rupa secara kontinu
dan juga melalui kerja kelompok”
Jadi
metoda diskusi merupakan suatu interaksi verbal dan saling tukar menukar
informasi, mempertahankan pendapat, atau memecahkan masalah. Metoda tidak dapat
berjalan sensiri dalam proses belaajar mengajar. Oleh sebab itu penulis mencoba
menvariasikannya dengan metoda drill
seningga siswa aktif berdiskusi dalam kelompoknya.
Apabila
siswa melaksanakan metode diskusi maka suasana kelas akan menjadi hidup, setip
siswa diharapkan berpartisipasi secara ektif.
Mereka diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapat, menyangkal
pendapat orang lain, mengajukan usul-usul dan mengajukan saransaran dalam
rangka pemecahan masalah yang ditinjau dari berbagai segi. Metoda diskusi
memiliki keuntungan antara lain:
1.
Mempertinggi peran serta secara
perorangan
2.
Mempertinggi peran kelas secara
keseluruhan
3.
Memupuk sikap saling menhargai pendapat
orang lain.
apabila
siswa melakukan metoda diskusi, maka keuntungan diatas akan menambah peran
siswa dalam berdiskusi kelompok maupun
diskusi dalam kelas. Dan siswa dapat menghargai pendapat orang lain.Kegunaan
metode diskusi adalah:
1.
Memberi kesempatan kepada siswa untuk menyalurkan kemampuan masing-masing,
dapat mendorong anak untuk mengemukakan ide-ide baru
2.
Dapat meningkatkan berbagai kemampuan
siswa
3.
Dapat membantu siswa menerapkan
pengalaman teoritis dan pengalaman praktis dalam berbagai pengetahuan di
sekolah
4.
Membantu siswa untuk dapat memiliki
kemampuan dirinya, teman-temannya, dan siswa juga dapat menghargai pendapat
temannya.
5.
Mengembangkan motivasi anak untuk
belajar lebih lanjut.
Untuk memudahkan guru mengontrol siswa di
dalam diskusi maka guru dapat membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Dimana
tiapa-tiap kelompok beranggotakan 3-5 orang siswa. Anggota ini ditentukan oleh
guru secara acak atau heterogen berdasarkan tingkat kemampuan siswa dengan
menerapkan metoda drill yang divariasikan dengan metoda diskusi diharapkan siswa lebih termotivasi dan aktif
dalam proses belajar mengajar.
d) tinjauan tentang Metoda Drill yang
Divariasikan dengan metoda diskusi
metoda
mengajar yang baik harus dapat memberikan pengalaman dan nlatihan kepada siswa
sehingga dapat mengembangkan dirinya sesuai dengan tujuan pengajaran.
Pemakaian suatu metoda dalam proses
belajar mengajar kadang membosankan bagi siswa.
Sebagaiman yang diungkapkan oleh Ahmad Rohani (1991, hal.112):
“metoda
pengajaran harus mempertimbangkan kesediaan peserta didik. Kecocokan suatu
metoda itu sebenarnya relative. Ada peserta
didik yang cocok dengan menggunakan metoda ceramah, dilain pihak ada
juga yang lebih berminat dengan menggunakan metoda diskusi dan seterusnya.
Karena itu seyogyanya dalam proses belajar mengajar menggunakan lebih dari satu metoda dan
menggunakan metoda yang bervariasi sehingga tidak menimbilkan kejenuhan dan
keberhentian minat peserta didik”.
Dengan memvariasikan metoda, kelemahan
metoda yang terdapat dalam suatu dapat dikurangi atau ditutupi oleh metoda
lainnya. Selain itu penggunaan metoda
yang bervariasi dapat mendorong keatifan siswa, serta dapat meberik
minat dan perhatian siswa pada pelajaran sehingga hasil belajar siswa akan
lebih baik. Diantara metode yang tepat dapat digunakan metode drill. Kerena
motode drill ini dapat melatih ketangkasan dan keterampilan dalam menyelesaikan
latihan terhadap apa yang telah dipelajarinya.
Berdasarkan hal diatas untuk lebih
meningkatkan hasil belajar metematika,
maka guru perlu memberikan metoda yang bervariasi dalam proses belajar
mengajar. Salah satu bentuknya adalah metode drill yang divariasikan dengan
metode diskusi.
Jadi sebelum siswa aktif melatih
ketangkasannya untuk memecahkan masalah didalam kelas, siswa telah aktif
memecahkannya dalam kelompoknya masing-masing. Sehingga proses belajar mengajar
terjadi secara aktif. Kemudian agar siswa lebih aktif mengerjakan soal-soal
atau latihan dalam diskusi siswa disuruh maju ke depan kelas untuk mengerjakan
soal-soal latihan yang diberikan kepada mereka.
B.
KERANGKA
KONSEPTUAL
Kerangka
konseptual ini menjelaskan pola pikir secara umum penelitian yaitu untuk
melihat pengaruh hasil belajar matematika siswa yang pembelajarannya
menggunakan metoda drill yang divariasikan dengan metoda drill yang
divariasikan dengan metoda diskusi dengan pembelajaran secara konvensional.
Berdasarkan perbedaan perlakuan berupa pembelajaran
menggunakan metoda drill yang divariasikan dengan metoda diskusi denngan pembelajaran yang konvensional, akan
diperoleh hasil belajar yang kemudian akan dibandingkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
penggunaan metoda drill yang divariasikan
dengan metoda diskusi dalam kegiatan pembelajaran.
Adapun kerangka konseptual yang
dimaksud dapat dilihat pada gambar berikut:
siswa
|
Proses belajar mengajar
menggunakan metode drill yang divariaskan dengan metode diskusi
|
Hasil belajar
|
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.
Jenis
Penelitian
Jenis penelitian ini adalah eksperimen sebagaimana
dikemukakan oleh winarno Surahmad bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian
yang memusatkan pada percobaan-percobaan yang ada pada masa sekarang. Model
rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian Randomized
Control grup Only Desain.
Kelas
|
Perlakuan
|
Hasil
belajar
|
eksperimen
|
X
|
T
|
kontrol
|
-
|
T
|
Keterangan:
X =
pembelajaran dengan menggunakan metoda Drill yang divariasikan dengan metoda
diskusi
T =
tes yang diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
B.
Populasi
dan Sampel
1)
Populasi
Populasi adalah siswa dari dua kelas yang akan kita
teliti, pada tahun ajaran tersebut.
Misal :
No
|
Kelas
|
Jumlah
|
1
|
X1
|
Y1
|
2
|
X2
|
Y2
|
2)
Sampel
Langkah-langkah pengambilan sampel :
a) Mengumpulkan
nilai ujian semester , lalu menghitung variansi masing-masing kelas.
b) Data
yang diperoleh dianalisis secara statistika untuk mengetahui normalitas
populasi digunakan uji normalitas kemudian uji homogenitas dengan bantuan
software minitab.
c) Setelah
diketahui populasi dalam penelitian berdistribusi normal dan homogeny, maka
untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas control diambil secara acak.
C.
Variabel
dan Data
1. Variabel
Variabel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Variabel
bebas
Variabel bebas adalah
penggunaan metode Drill yang divariasikan dengan metoda Diskusi pada
pembelajaran matematika
b. Variabel
terikat
Variabel terikat adalah
skor hasil belajar siswa
2. Jenis
dan sumber data
a. Jenis
data
Jenis
data dalam penelitian ini adalah :
1. Data
primer
Data primer dalam
penelitian adalah hasil belajar matematika siswa pada kelas sampel.
2. Data
sekunder
Data sekunder dalam
penelitian adalah data tentang jumlah siswa dan nilai semester I matematika yang menjadi populasi dan sampel
dalam penelitian.
b.
Sumber data
1.
Data primer
Data primer bersumber dari siswa
pada kelas sampel.
2.
Data sekunder
Data sekunder bersumber dari guru
matematika dan tata usaha sekolah.
D.
Teknik
pengumpulan data
1. Tahap
persiapan
a. Manetapkan
jadwal penelitian
b. Mempersiapkan
rencana pembelajaran dengan menggunakan metoda Drill yang divariasikan dengan
metoda diskusi .
c. Mempersiapkan
soal-soal latihan
d. Menyusun
tes akhir
e. Mengamati
kegiatan siswa selama proses mengajar
2. Tahap
pelaksanaan
a. Penulis
dalam kegiatan pengajaran akan berpedoman pada satuan pelajaran. Pengajaran
pada kelas eksperimen pembelajaran deberikan dengan menggunakan metoda drill
yang divariasikan dengan metoda diskusi, sedangkan pada kelas kontrol secara
konvensional
1. Peneliti
membuka pelajaran
2. Peneliti
uru memberikan motivasi
3. Peneliti
menyajikan informasi berupa materi pelajaran.
4. guru
membimbing siswa dalam membentuk kelompok diskusi
5. Peneliti
memberikan soal latihan
6. Peneliti
mengawasi siswa selam proses belajar mengajar berlangsung
7. Peneliti
memberikan kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk membahas hasil
diskusi di depan kelas
8. Peneliti
memberikan bimbingan kepada siswa untul mengambil kesimpulan
b. Melaksanakan
tes akhir
c. Analisia
data
E.
Instrumen
Alat pengumpulan data pada penelitian ini akan
digunakan tes berbentuk essay. Soal yang digunakan untuk tes berdasarkan materi
yang digunakan dalam penelitian. Sebelum tes dilakukan terlebih dahulu akan
diuji cobakan dulu pada siswa yang mempunyai kemampuan sama. Hasil tes bisa
percaya bila alat ukur yang digunakan memenuhi syarat tes yang baik yaitu
memenuhi validitas dan reliabilitas.
a. Validitas
Sebuah tes dikatakan
memiliki validitas apabila mengukur tujuan khusus tertentu sejajar dengan
materi yang diberikan. Untuk mengukur validitas akan silakukan dengan validitas
isi dimana butir soal disesuaikan denganyang ada pada kurikulum
b. reliabilitas
reliabilitas tes adalh
suatu ukuran apakah tes tersebut dapat dipercaya. Untuk menentukan indeks
reliabilitas, maka digunakan rumus alpha Richardson yang dikemukakan oleh
Suharsimi Arikunto sebagai berikut :
=
koefisien
=
skor tiap-tiap soal
variansi total
jumlah soal
Adapun kriterianya
adalah ;
0.80
rii
1,00 :
reliabilitas sanngat tinggi
0,60
rii
0,80 :
reliabilitas tinggi
0,40
rii
0,60 :
reliabilitas cukup
0,00
rii
0,20 :
reliabilitas sangat rendah
c.
daya pembeda
daya
pembeda suatu tes item adalah taraf sampai diman jumlah jawaban benar dari
siswa yang tegolong tinggi berbeda dari siswa yang trgolong kelompok rendah
untuk item soal tersebut. Jumlah siswa yang termasuk kelompok tinggi dan
kelompok rendah adalah sama. yaitu 27% dari jumlah peserta tes. Untuk
menentukan daya pembeda soal berbentuk uraian, sebagai berikut :
Ip
=
Keterangan
:
Ip = indeks pembeda soal
Mt = rata- rata skor hasil kelompok
Mr = rata-rata skor hasil kelompok rendah
m = skor maksimun butir soal
Dengan
kriteria :
0,40
– 1,00 : butir soal
diterima baik
0,30
– 0,39 : butir soal
diterima diperbaiki
0,20
– 0,29 : butir
sooal diperbaiki
0,00
– 0,19 : butir soal
tidak dipakai
d.
indeks kesukaran
agar
soal dapat digunakan secara luas, setiap soal harus diselidiki tingkat
kesukarannya. Yaitu apakah soal termasuk soal medah atau terlalu sukar harus
direvisi atau diganti.
Untuk
menentukan indeks kesukaran soal berbentuk uraian digunakan rumus:
=
100%
Keterangan
:
: indeks kesukaran
: jumlah
skor dari kelompok tinggi
:
jumlah skor dari kelompok rendah
: skor setiap soal jika benar
:
setengah dari kelompok tinggi dan rendah
Kriteria
indeks kesukaran
Sukar
, jika
Sedang,
jika 27%
73%
Mudah,
jika
73%
Setiap
soal yang telah dianalisis dikategorikan menjadi soal yang tetap dipakai,
diperbaiki, atau dibuang.
F.
Teknik
Analisis Data
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam
penelitian adalah uji hepotesis secara
statistika. Untuk melihat perbedaan rata-rata hasil belajar matematika
antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Maka secara berurutan dilakukan
uji normalitas, uji homogenitas variansi kedua kelompok data dan diuji kesamaan
rata-rata yang dilakukan dengan bantuan software minitab.
1. Uji
Normalitas
Uji normalitas ini
bertujuan untuk melihat apakah kedua kelompokdata berdistribusi normal atau
tidak. Hipotesis yang diajukan adalah :
H0 = skor hasil belajar
siswa berdistribusi normal
H1 = skor hasil belajar
siswa tidak berdistribusi normal
Uji normalitasini
dilakukan dengan bantuan software minitab. Untuk inteprestasi ini bisa
memperhatikan P-value. P-value yang diperoleh menyatakan besarnya peluang
melakukan galat jenis I (menolak H0 jika sesungguhnya H0 tersebut benar). Jika
P-value yang diperoleh lebih kecil dari taraf nyata ditetapkan (
) maka H0 ditolak dan sebaliknya.
2. Uji
homogenitas
Uji homogenitas
bertujuan untuk mengetahui apakah kedua kelompok data mempunyai variansi yang
homogen atau tidak dengan uji bartlet. Uji homogenitas ini dilakukan dengan
bantuan software minitab. Kriteria pengujiannya adalah : data mempunyai
variansi yang homogeny jika terdapat irisan selang kepercayaan 95% dan tidak homogen jika
terjadi sebaliknya.
3. Uji
hipotesis
Uji hipotesis ini
dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar kelas eksperimen lebih baik
dari kelas kontrol. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan uji-t. adapun
hipotesis yang akan diujikan adalah sebagai berikut :
H0 :
=
H1 :
Uji kesamaan dua rata-rata satu
arah (uji-t) dengan bantuan software minitab. Kriteria pengujiannya adalah :
hipotesis diterima bila P
(
=0.05).
DAFTAR KEPUSTAKAAN
alipandie, imansyah.
(1984). Didaktik metodik pendidikan umum.
surabaya: Usaha nasional
Arikunto,
suharsimi. (1989). Prosedur penelitian
suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka cipta
M.Arifin.
(2000). Ilmu Pendidikan Islam.
Jakarta : Bumi Aksara
W,james
popham, Eva El-baker. (2003). Teknik
Menggajar Secara Sistematis. Jakarta : Rineka Cipta
Sudjana.
(2004). Penilaian hasil proses belajar
mengajar . Bandung :Remaja rosdakarya
Tim
penyusun, (2010). Bahan Ajar Belajar
Pembelajaran. Padang : Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar